Lapas Pamekasan Mutasi WBP Bermasalah Demi Ciptakan Lingkungan Kondusif

PAMEKASAN, EXSPOSEDID — Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban, Lapas Kelas IIA Pamekasan mengambil langkah tegas dengan memindahkan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dinilai bermasalah ke lapas lain. Mutasi ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi seluruh penghuni dan petugas.

Pemindahan WBP dilakukan atas beberapa pertimbangan utama, antara lain:

  1. Mengatasi Gangguan Keamanan
    WBP yang terlibat dalam perkelahian atau tindakan kriminal lainnya dipindahkan guna mencegah konflik lebih lanjut.
  2. Mengurangi Pengaruh Negatif
    Beberapa WBP dinilai memiliki pengaruh buruk terhadap sesama narapidana, sehingga perlu dipisahkan untuk mencegah penyebaran perilaku negatif.
  3. Mendukung Proses Pembinaan
    Pemindahan ini memungkinkan Lapas Pamekasan lebih fokus pada pembinaan WBP yang berkomitmen untuk berubah.

“Proses mutasi dilakukan sesuai prosedur yang ketat, melibatkan pengawalan dari Polres Pamekasan demi kelancaran dan keamanan,” ujar Faishol, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP).

Kepala Lapas Pamekasan, Syukron Hamdani, menegaskan bahwa proses ini telah melalui identifikasi dan evaluasi mendalam, koordinasi dengan lapas tujuan, serta mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menindak tegas setiap pelanggaran, baik dari warga binaan maupun petugas. Mutasi ini juga bertujuan meningkatkan keamanan, efektivitas program rehabilitasi, serta menciptakan lingkungan lapas yang kondusif,” tegas Syukron.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran bagi perbaikan kinerja Lapas Pamekasan.

“Kami terbuka terhadap pengaduan masyarakat sebagai bahan koreksi dan evaluasi untuk peningkatan pelayanan kami ke depan,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, Lapas Pamekasan menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan mendukung proses rehabilitasi yang optimal bagi para WBP. (ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *